Aspikom Jabodetabek Gelar Halal Bihalal dan Diskusi Peningkatan Jabatan Fungsional Dosen

Jakarta-Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Korwil Jabodetabek menggelar kegiatan Halal Bihalal dan Diskusi Peningkatan Jabatan Fungsional Dosen yang bertempat di Lounge Exhibition, Universitas Nasional, Selasa  (30/04/2024)). Selain bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan memperluas wawasan serta kolaborasi di bidang Ilmu Komunikasi kegiatan ini juga menjadi wadah akademisi untuk membuka diskusi, saling bertukar ide dan gagasan, serta upaya mencari solusi dalam peningkatan jabatan fungsional dosen.

Hadir beberapa narasumber dalam diskusi diantaranya Guru Besar Bidang Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Nasional, ProfDrDraLely Arrianie, M.Si., Guru Besar Bidang Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, ProfDrSuraya, M.Si. dan Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Jakarta Dr. Dini Safitri, M.Si. Diskusi dipandu oleh Dosen Tetap Prodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya, DrNia Sarinastiti, M.A.

Dalam diskusi, Dini menggaris bawahi bahwa bidang ilmiah, mata kuliah, dan karya ilmiah yang diajukan sebagai syarat peningkatan jabatan fungsional dosen harus sesuai dengan pendidikan akhir dosen.

“Untuk mendapatkan jabatan fungsional, dosen harus mengajukan penilaian angka kredit dari kegiatan yang diajukan sesuai dengan yang dibutuhkan tiap jenjang seperti pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kegiatan penunjang lainnya. Setiap pengusul harus memperhatikan bidang ilmu maupun mata kuliah yang diajukan serta karya ilmiah yang sesuai dengan pendidikan terakhirnya,” kata Dini.

Sementara itu, Profesor Lely lebih  menekankan pada kebijakan publikasi Scopus sebagai salah satu syarat menjadi guru besar di Indonesia. Menurutnya, Scopus masih memberatkan beberapa akademisi untuk mengajukan diri sebagai guru besar. Ia berharap, pemerintah bersama dengan asosiasi perguruan tinggi dapat duduk bersama-sama untuk berdiskusi terkait penyesuaian kebijakan ini.

“Menjadi guru besar memang tidak mudah, antara politis dan akademis. ASPIKOM sebetulnya bisa menjadi penyambung lidah kepada pemerintah. Masih ada kebijakan-kebijakan yang dirasa perlu disesuaikan terutama berkaitan dengan publikasi Scopus sebagai salah satu syarat wajib guru besar di Indonesia.,” jelas Profesor Lely.

Sebagai pembicara terakhir, Profesor Suraya banyak memberikan tips kepada peserta diskusi dalam peningkatan jabatan fungsional. Salah satu tips penting yang disampaikan adalah terkait memulai kebiasaan untuk menulis artikel jurnal di setiap semester.

“Saya menyarankan setidaknya dosen menghasilkan satu atikel jurnal selama satu semester. Kegiatan ini baik dilakukan dan dibiasakan untuk kenaikan jabatan fungsional dosen. Artikel jurnal juga tidak memiliki batas kepatutan dan ini menjadi peluang untuk dosen menulis artikel dengan jumlah yang banyak,” ucap Profesor Suraya.

Pengembangan Ilmu Komunikasi

Sebagai informasi, Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Korwil Jabodetabek merupakan organisasi para pengelola Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi yang didirikan pada 23 Maret 2007. Tujuan pendirian ASPIKOM diantaranya untuk mengembangkan bidang keilmuan Komunikasi dan memajukan program studi Ilmu Komunikasi di segenap perguruan tinggi dalam asosiasi ini dan memberikan kontribusi ide serta pandangan secara aktif dalam pembuatan kebijakan pemerintah, lokal, maupun nasional dalam bidang Komunikasi.

Pada halal bihalal turut hadir Dekan FISIP UNAS, Dr. Erna Ermawati Chotim, S.Sos., M.Si., Ketua ASPIKOM Pusat, Dr. S. Bekti Istiyanto, dan Ketua ASPIKOM Korwil Jabodetabek Dr. Rini Sudarmanti, S.Sos., M.Si. Selain itu, tausiyah halal bihalal diisi Dr. Syaiful Rohim, M.Si. (sur)