MEMENUHI TUNTUTAN OUTCOME BASE EDUCATION (OBE), ASPIKOM ADAKAN WORKSHOP PENGEMBANGAN KURIKULUM OBE ILMU KOMUNIKASI
Departemen Kurikulum Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Pusat didukung Departemen Ilmu Komunikasi-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), mengadakankegiatan Workshop Pengembangan Kurikulum selama tiga hari mulai hari Senin hingga Rabu (20-22 Mei 2024 ) di Hotel Sahid Jaya Yogyakarta dan Gedung Teresa UAJY. Para peserta yang menghadiri workshop ini berjumlah 119 orang yang merupakan perwakilan dari 64 perguruan tinggi program Studi Ilmu Komunikasi yang ada di Indonesia, baik negeri maupun swasta.
Tema workshop yang diusung adalah “Pengembangan Kurikulum Outcome Based Education (OBE) dan Teknik Pengukuran Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)”. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman mengenai OBE, dengan kolaborasi antara forum diskusi dan bertukar pendapat secara empirik. Selain itu, workshop ini juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam merancang kurikulum OBE dan bagaimana teknik-teknik pengukuran capaian pembelajaran lulusannya.
Anisti, M.Si sebagai Ketua Pelaksana mengatakan dengan workshop ini peserta akan diberikan materi yang disampaikanoleh Prof. Anang Sujoko, S. Sos., M. Si., D.Comm. DekanFisip Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Ir. Sukamta, S.T., M.T., IPM. Wakil Rector I Universitas Muhamadiyah Yogyakarta. Selain itu peserta menerima best practice dari Universitas Atmajaya dan Universitas Muhamadiyah Yogya yang sudah menjalankan Kurikulum OBE.
Acara ini dihadiri pula oleh Ketua Umum ASPIKOM Pusat, Dr. S. Bekti Istiyanto, M.Si, yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini, dalam rangka menyamakan persepsi mengenai OBE dan CPL dalam menghadapi perkembangan ilmu teknologi dan persaingan dunia kerja. “Kurikulum kan harus selalu update tiap tahunnya, jadi jangan sampai (negara) kita ketinggalan karena nanti akibatnya lulusan kita tidak bisa bersaing,” tutup Bekti.
Prof. Anang Sujoko, S. Sos, M. Si., D.Comm menyatakanbahwa “Sebuah perguruan tinggi dinilai baik atau tidak menyadari kualitas dan kompetensi lulusannya. Sementara itu, di sisilain Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDI) juga membutuhkan lulusan yang mempunyai kompetensi (“AKU BISA APA?”), namun saat ini, pada umumnya yang dimiliki para lulusan perguruan tinggi adalah daftar nilai atau transkrip (“AKU SUDAH BELAJAR APA?”). Kurikulum OBE sudah dilaksanakan dengan baik ketika fokus pembelajaran kepada mahasiswa BUKAN pada dosen”.
Rangkaian workshop ini dimulai dari penjelasan OBE di hari pertama dan penjelasan CPL di hari kedua dalam bentuk bestpractice, pemaparan dari ahli, dan diakhiri dengan presentasi. Lalu pada hari ketiga dilakukan diskusi bersama mengenai berbagai persoalan yang dihadapi prodi ketika melakukan akreditasi.
“Tujuan Aspikom adalah untuk menfasilitasi para anggotaprodi Ilmu Komunikasi se- Indonesia supaya bisa majuBersama, terutama pada keunggulan kompetensi bidang IlmuKomunikasi”, demikian menurut Prof. Dr. Suraya, M. Si. Wakil Sekjen I bidang kurikulum, penelitian dan pengabdianMasyarakat pengurus Pusat ASPIKOM. Karena itu, ASPIKOM melakukan kegiatan dengan Kolaborasi dalam bertumbuh bersama untuk mewujudkan perguruan tinggi berbasis kurikulum OBE supaya nantinya para lulusan dari masing-masing universitas akan unggul dan berkualitas.
###