Ambon, 19 dan 20 September 2024 – ASPIKOM melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas). Banyak hal yang diagendakan saat rakornas antara lain body of knowledge keilmuan komunikasi, penghitungan angka kredit dosen untuk meningkatkan jabatan fungsional, dan persiapan kongres di bulan Desember 2024, yang diawali dengan pembentukan tim SC. Meski seperti sebelumnya, tugas melakukan pengawasan kerja dan evaluasi masih tetap dilakukan sampai dengan pembentukan pengurus pusat periode baru tersusun.
Catatan kerja dengan rapot memuaskan yang menjadiperhatian pengurus disampaikan ketua umum ASPIKOM, Dr. S Bekti Istiyanto antara lain Kinerja legalitas asosiasi yang sudah terdaftar di laman Kemenkumhan, peningkatan jumlah Profesor keilmuan komunikasi, sistem pendaftaran dan perpanjangan keanggotaan serta pembayaran yang dapatdilakukan melalui aplikasi yang langsung dapat diakses di website ASPIKOM, setelah verifikasi para anggita dapat langsung unduh sertifikat keanggotaan. Selain itu catatan kinerja yang belum optimal juga dibahas seperti kurangnua jumlah asesor penilaian angka kredit dosen, dan komponen kurikulum Pascasarjana yang tertunda mengingat adanya rujukan kurikulum baru yang diterbitkan. Namun, diidentifikaai ada tambahan 3 asesor PAK dosen do bulan lalu, dan harapannya kurikulum S3 dapat dilakukan diskusinya sebelum kepengurusan ini berakhir dan dengan limitasi yang ada.
Rakornas 2024 ini mengagendakan adanya sesi berbagipengalaman dan praktik baik antara kordinator wilayah (korwil), jelas sekjen ASPIKOM, Anna Agustina, Ph.D. Sesi ini, setiap korwil menyampaikan kinerjanya terutama saatmelakukan kreasi, inovasi, dan kreatifitas agar bisa terus memberi manfaat bagi anggota, dan inspirasi bagi korwil lainnya. Perhatian seluruh korwil tentang Lembaga AkreditasiMandiri keilmuan komunikasi menjadi salah satu topik yang ditunggu informasi terkininya mengingat saat ini sedang dalam proses penggodogan instrument.
Dewan pakar ASPIKOM yang diketuai oleh Prof. BurhanBungin, saat Rakornas juga mengadakan FGD terkait Body of Knowledge keilmuan komunikasi. Hasil diskusi disampaikan oleh Prof. Eni Maryani kepada seluruh peserta yang dimoderatori oleh Dr. Lisa Adhriati. Prof. Eni menyampaikan bahwa filosofi keilmuan komunikasi bukanlah keilmuan terapan, namun, antara lain merupakan keilmuan penciptamakna, pengidentifikasi ide, dan penggerak makna yang memiliki kekuatan besar. Hal ini perlu disampaikan kepada pembuat kebijakan dan diharapkan bisa dilanjutkanpembahasannya mengingat diskusi yang dilakukan belum selesai padahal perlu dirumuskan hati-hati terkait rentang keilmuan komunikasi saat ini, disrupsi tehnologi yang terjadi, serta masuknya komunikasi dalam berbagai aktifitas manusia.Perlu kajian yang mendasar dan teoritis agar dapat kontribusi dalam solusi masalah dari perspektif komunikasi. Hal ini yang perlu diperjuangkan untuk memperluas keilmuan komunikasi atau mengabstraksikan keilmuan komunikasi yang bukan sekedar terapan. Hal ini penting untuk nomenklatur keilmuan komunikasi dalam prodi dan jurusan, serta kepakaran para insan komunikasi.
Diskusi terkait PAK juga dilakukan saat rakornas, mengingat peningkatan jafung dosen memberikan kontribusi dalam akreditasi prodi. Catatan yang menjadi peehatian sesi ini adalah kesalahan administrasi yang sering tidak sesuai yang diminta. Lalu, terkait jurnal juga masih ditemukan kutipan yang belum sesuai daftar Pustaka dan gaya selingkungnya. Sesuai persyaratan terkini, rekomendasi senat level fakultas dan universitas perlu dopeehatikan dan dikonsistenkan seperti yang diminta LLDIKTI karena ada hal-hal yang memang perlu dipenuhi sesuai perjalanan jafung dosen. Perubahan indikator keberhasilan prodi, adanya rujukan baru terkait jafung dosen, proses akademik, luaran, capaian pembelajaran, dan akreditasi prodi adalah beberapa topik yang selalu menjadi perhatian ASPIKOM mengingat anggota ASPIKOM adalah prodi ilmu komunikasi di seluruh Indonesia.