Sosialisasi LAMSPAK: Dasar Hukum dan Tindak Lanjut

SOSIALISASI LAMSPAK BERSAMA ASPIKOM

Peraturan Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi No.21 Tahun 2024 Tentang Pengaturan Program Studi yang tercakup dalam Lembaga Akreditasi Mandiri, menjadi tantangan sekaligus tuntutan bagi Perguruan Tinggi untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi era global.

Perban-PT No.21 tahun 2024 membawa perubahan bagi akreditasi. Prodi dan Perguruan Tinggi memiliki pilihan dalam menentukan LAM yang sesuai, relevan dan adaptif.

Karena itu, Aspikom mengundang pengelola Perguruan Tinggi dan Prodi untuk mengikuti sosialisasi yang akan disampaikan langsung oleh Dewan Eksekutif LAMSPAK secara daring pada:

Hari Kamis, 14 November 2024
Waktu : 10.00 – 12.00 WIB
Link Zoom ID : 671 706 3182
Zoom Password : Aspikom

ASPIKOM #rumahkitabersama #lamspak

Rakernas Pengurus Pusat ASPIKOM Periode 2022 – 2025 dan Peresmian ASPIKOM Publishing

Jakarta – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pengurus Pusat
ASPIKOM Periode 2022 – 2025, telah dilaksanakan pada Selasa & Rabu, 4 – 5 Juni 2024 secara hybrid. Rakernas luring diadakan di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta dan daring melalui Zoom Meeting.

Masing-masing Wakil Sekretaris Jenderal Departemen I sampai VI memberikan paparan per-bidang yang merupakan target kinerja tahun 1, 2, dan 3. Ketua Umum, Dr. S. Bekti Istiyanto memberikan apresiasi kepada seluruh bidang karena telah melakukan yang terbaik untuk ASPIKOM. Tak lupa pula beliau mengingatkan seluruh bidang untuk menyelesaikan program kerja yang mungkin masih belum terlaksana.

Pada hari yang sama, selain pelaksanaan Rakernas, dilakukan pula pemotongan pita sebagai simbol peresmian ASPIKOM Publishing.

MEMENUHI TUNTUTAN OUTCOME BASE EDUCATION (OBE), ASPIKOM  ADAKAN WORKSHOP PENGEMBANGAN KURIKULUM OBE ILMU KOMUNIKASI

Departemen Kurikulum Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Pusat didukung Departemen Ilmu Komunikasi-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY),  mengadakankegiatan Workshop Pengembangan Kurikulum selama tiga hari mulai hari Senin hingga Rabu (20-22 Mei 2024 )  di Hotel Sahid Jaya Yogyakarta dan Gedung Teresa UAJY. Para peserta yang menghadiri workshop ini berjumlah 119 orang yang merupakan perwakilan dari 64 perguruan tinggi program Studi Ilmu Komunikasi yang ada di Indonesia, baik negeri maupun swasta.

 

Tema workshop yang diusung adalah “Pengembangan Kurikulum Outcome Based Education (OBE) dan Teknik Pengukuran Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)”. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman mengenai OBE, dengan kolaborasi antara forum diskusi dan bertukar pendapat secara empirik. Selain itu, workshop ini juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam merancang kurikulum OBE dan bagaimana teknik-teknik pengukuran capaian pembelajaran lulusannya.

 

Anisti, M.Si sebagai Ketua Pelaksana mengatakan dengan workshop ini peserta akan diberikan materi yang disampaikanoleh Prof. Anang Sujoko, S. Sos., M. Si., D.Comm. DekanFisip Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Ir. Sukamta, S.T., M.T., IPM. Wakil Rector I Universitas Muhamadiyah Yogyakarta.  Selain itu peserta menerima best practice dari Universitas Atmajaya dan Universitas Muhamadiyah Yogya yang sudah menjalankan Kurikulum OBE.  

 

Acara ini dihadiri pula oleh  Ketua Umum ASPIKOM Pusat, Dr. S. Bekti Istiyanto, M.Si, yang  mendukung terselenggaranya kegiatan ini, dalam rangka menyamakan persepsi mengenai OBE dan CPL dalam menghadapi perkembangan ilmu teknologi dan persaingan dunia kerja. “Kurikulum kan harus selalu update tiap tahunnya, jadi jangan sampai (negara) kita ketinggalan karena nanti akibatnya lulusan kita tidak bisa bersaing,” tutup Bekti.

 

Prof. Anang Sujoko, S. Sos, M. Si., D.Comm menyatakanbahwa “Sebuah perguruan tinggi dinilai baik atau tidak menyadari kualitas dan kompetensi lulusannya. Sementara itu, di sisilain Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDI) juga membutuhkan lulusan yang mempunyai kompetensi (“AKU BISA APA?”), namun saat ini, pada umumnya yang dimiliki para lulusan perguruan tinggi adalah daftar nilai atau transkrip (“AKU SUDAH BELAJAR APA?”). Kurikulum OBE sudah dilaksanakan dengan baik ketika fokus pembelajaran kepada mahasiswa BUKAN pada dosen”. 

 

Rangkaian workshop ini dimulai dari penjelasan OBE di hari pertama dan penjelasan CPL di hari kedua dalam bentuk bestpractice, pemaparan dari ahli, dan diakhiri dengan presentasi. Lalu pada hari ketiga dilakukan diskusi bersama mengenai berbagai persoalan yang dihadapi prodi ketika melakukan akreditasi.

 

“Tujuan Aspikom adalah untuk menfasilitasi para anggotaprodi Ilmu Komunikasi se- Indonesia supaya bisa majuBersama, terutama pada keunggulan kompetensi bidang IlmuKomunikasi”,  demikian menurut Prof. Dr. Suraya, M. Si. Wakil Sekjen I bidang kurikulum, penelitian dan pengabdianMasyarakat pengurus Pusat ASPIKOM.  Karena itu, ASPIKOM melakukan kegiatan dengan Kolaborasi dalam bertumbuh bersama untuk mewujudkan perguruan tinggi berbasis kurikulum OBE supaya nantinya para lulusan dari masing-masing universitas akan unggul dan berkualitas. 

 

###

Aspikom Jabodetabek Gelar Halal Bihalal dan Diskusi Peningkatan Jabatan Fungsional Dosen

Jakarta-Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Korwil Jabodetabek menggelar kegiatan Halal Bihalal dan Diskusi Peningkatan Jabatan Fungsional Dosen yang bertempat di Lounge Exhibition, Universitas Nasional, Selasa  (30/04/2024)). Selain bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan memperluas wawasan serta kolaborasi di bidang Ilmu Komunikasi kegiatan ini juga menjadi wadah akademisi untuk membuka diskusi, saling bertukar ide dan gagasan, serta upaya mencari solusi dalam peningkatan jabatan fungsional dosen.

Hadir beberapa narasumber dalam diskusi diantaranya Guru Besar Bidang Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Nasional, ProfDrDraLely Arrianie, M.Si., Guru Besar Bidang Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, ProfDrSuraya, M.Si. dan Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Jakarta Dr. Dini Safitri, M.Si. Diskusi dipandu oleh Dosen Tetap Prodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya, DrNia Sarinastiti, M.A.

Dalam diskusi, Dini menggaris bawahi bahwa bidang ilmiah, mata kuliah, dan karya ilmiah yang diajukan sebagai syarat peningkatan jabatan fungsional dosen harus sesuai dengan pendidikan akhir dosen.

“Untuk mendapatkan jabatan fungsional, dosen harus mengajukan penilaian angka kredit dari kegiatan yang diajukan sesuai dengan yang dibutuhkan tiap jenjang seperti pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kegiatan penunjang lainnya. Setiap pengusul harus memperhatikan bidang ilmu maupun mata kuliah yang diajukan serta karya ilmiah yang sesuai dengan pendidikan terakhirnya,” kata Dini.

Sementara itu, Profesor Lely lebih  menekankan pada kebijakan publikasi Scopus sebagai salah satu syarat menjadi guru besar di Indonesia. Menurutnya, Scopus masih memberatkan beberapa akademisi untuk mengajukan diri sebagai guru besar. Ia berharap, pemerintah bersama dengan asosiasi perguruan tinggi dapat duduk bersama-sama untuk berdiskusi terkait penyesuaian kebijakan ini.

“Menjadi guru besar memang tidak mudah, antara politis dan akademis. ASPIKOM sebetulnya bisa menjadi penyambung lidah kepada pemerintah. Masih ada kebijakan-kebijakan yang dirasa perlu disesuaikan terutama berkaitan dengan publikasi Scopus sebagai salah satu syarat wajib guru besar di Indonesia.,” jelas Profesor Lely.

Sebagai pembicara terakhir, Profesor Suraya banyak memberikan tips kepada peserta diskusi dalam peningkatan jabatan fungsional. Salah satu tips penting yang disampaikan adalah terkait memulai kebiasaan untuk menulis artikel jurnal di setiap semester.

“Saya menyarankan setidaknya dosen menghasilkan satu atikel jurnal selama satu semester. Kegiatan ini baik dilakukan dan dibiasakan untuk kenaikan jabatan fungsional dosen. Artikel jurnal juga tidak memiliki batas kepatutan dan ini menjadi peluang untuk dosen menulis artikel dengan jumlah yang banyak,” ucap Profesor Suraya.

Pengembangan Ilmu Komunikasi

Sebagai informasi, Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Korwil Jabodetabek merupakan organisasi para pengelola Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi yang didirikan pada 23 Maret 2007. Tujuan pendirian ASPIKOM diantaranya untuk mengembangkan bidang keilmuan Komunikasi dan memajukan program studi Ilmu Komunikasi di segenap perguruan tinggi dalam asosiasi ini dan memberikan kontribusi ide serta pandangan secara aktif dalam pembuatan kebijakan pemerintah, lokal, maupun nasional dalam bidang Komunikasi.

Pada halal bihalal turut hadir Dekan FISIP UNAS, Dr. Erna Ermawati Chotim, S.Sos., M.Si., Ketua ASPIKOM Pusat, Dr. S. Bekti Istiyanto, dan Ketua ASPIKOM Korwil Jabodetabek Dr. Rini Sudarmanti, S.Sos., M.Si. Selain itu, tausiyah halal bihalal diisi Dr. Syaiful Rohim, M.Si. (sur)